Membikin power amplifier Kelas H dengan output 350 Watt menggunakan transistor final C3281 A1302 adalah penuh tantangan karena rangkaiannya sedikit lebih rumit dari kelas AB yang biasanya kita kenal di pasaran.

Skema Power amplifier kelas H ini saya dapat dari sebuah servis manual ampli buatan CARVER dengan type TFM25 terbitan era 90-an.

Dikatakan dalam servis manual kemampuan output hingga 225 watt beban 8 Ohm.

350 watt Pada beban 4 Ohm atau 350 Watt pada mode BTL beban 8 Ohm.

Melihat isi dalam power ampli silahkan LIHAT LINK INI.

SKEMA

Berikut ini adalah skema hasil edit dan pangkasan Power buatan CARVER seri TFM-25 ini:

KELAS H 350 WATT
KELAS H 350 WATT

Jika kita melihat isi dalam power dengan transistor ini, nampak menggunakan 5 pasang transistor 2SC3281 2SA1302.

Namun Sebenarnya ini adalah terdiri dari:

  • 3 pasang untuk urusan final Power,
  • 1 pasang untuk driver ( tahap 2 ) , dan
  • 1 pasang untuk stepper tegangan dari 50 volt ke 90 volt.

Untuk driver amplifier menggunakan transistor berfisik sama tetapi dengan daya yang lebih kecil, yaitu sekitar 120 watt ( DATASHEETS ).

Power supply pada power amplifier ini menggunakan tegangan:

simetris 15 volt untuk urusan preamp dan OPAMP fitur feedback rangkaian atau biasa dengan DC fault atau sold detection.

  • 27 Volt simetris untuk Low Voltage
  • 50 Volt simetris untuk stepper 1
  • 90 Volt untuk stepper 2

STEPPER VOLTASE KELAS H 350 WATT

Kemudian supplai 27 volt untuk supplai rangkaian Low Voltage, 50 volt untuk stepper pertama dan 90 Volt untuk stepper kedua atau terakhir.

Pada saat sinyal stand by, maka aliran listrik hanya menggunakan supply 27 volt pada Kolektor final power amplifier. sementara transistor Stepper 1 dan stepper 2 belum bisa menghantarkan arus.

Ketika sinyal audio menjadi besar, maka ini akan memicu basis transistor Q211 maupun Q213 untuk menaikkan tegangannya.

Selanjutnya stepper pertama bekerja dan ketika sinyal semakin membesar maka stepper kedua akan bekerja.

Pada saat sinyal normal maka arus audio sinyal audio ini akan mengalir melalui tiga dioda sehingga transistor Q217 dan Q219 akan bekerja untuk memperkuat arusnya walaupun tegangan supply yang terpakai pada saat itu adalah 27 volt.

Semakin besar level harus audio maka ini akan menggerakkan basis dari transistor Q 221 maupun Q 223.

Selanjutnya arus ini akan mengalir dari dioda d229 maupun dioda d231 sehingga tegangan yang bekerja telah mencapai 50 volt.

Jika sinyal ini tetap semakin besar maka output ini akan mampu menggerakkan transistor step terakhir yakni Q229 maupun Q230 sehingga ia akan memicu beda potensial pada resistor R279 maupun R280.

Apabila beda potensial ini terlalu tinggi maka ia akan menggerakkan Q231 maupun Q232 karena Q231 maupun Q232 mengalirkan arus yang cukup besar dari sumber tegangan yang 90 volt ini.

Kemudian melewati resistor 100 Ohm yang posisinya antara basis emitor dari Q233 maupun Q235.

Ketika arus itu membesar maka tentu saja akan terjadi beda potensial yang besar pula sehingga transistor stepper kedua ini bekerja untuk mengalirkan arus yang berasal dari supply 90 volt simetris.

Dengan demikian maka pada output transistor akan memungkinkaan untuk tercapai peak voltage output hingga 2/3 tegangan stepper terakhir.

PENJELASAN

Transistor power memiliki kemampuan disspasi daya hingga 150 Watt ( DATASHEETS ).

BLOGSPOT YOHAN

SKEMA YOHAN

PIN SKEMA AUDIO

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *