Pada bab ini saya coba ajak pembaca untuk bermain- main dengan PLC yang bersupplai 24VDC tanpa channel analog, yakni type CP1E-N40DR-D .

PLC CP1E adalah PLC yang paling umum dipakai di Lab sekolah kejuruan dan Lab kampus jurusan teknik. Alasan kenapa PLC ini yang sering dipakai adalah diantaranya harga terjangkau dan pemahamannya mudah.

Akan tetapi walaupun dikatakan pemahaman mudah, masih saja ada orang bertanya bagaimanakan memprogram PLC bernomer CP1E ini? Maka disini saya coba beri bantu untuk bermain-main dengan PLC ini dengan penjelasannya

Untuk menambah perbekalan kesaktian, bisa baca di STC SHARING.

Untuk melihat-lihat dagangan PLC dan harganya bisa ngeliat di AUTOMATION JAYA.

Alat – alat yang dibutuhkan.

Jika anda sudah memiliki PLC ini atau sedang berhadapan dengan PLC ini, maka ini lebih baik. Akan tetapi jika sedang tidak punya PLC ini, maka anda bisa melakukan Simulasi atau “seolah – olah ada barangnya”. PLC ini sudah ada fitur simulasi untuk mempermudah pemrograman dan percobaan ke PLC tanpa harus menunggu PLC nya didatangkan terlebih dahulu.

Jika anda tengah menghadapai PLC ini, maka alat yang dibutuhkan antara lain adalah:

  1. Power Supply 24VDC. Minimal 2 Ampere untuk menyalakan Relay DC
  2. Relay DC 24V. Untuk belajar disarankan menggunakan relay DC. Jika telah mahir, maka menggunakan relay 220VAC dipersilahkan. Dalam artikel ini saya bawakan yang 24VDC saja demi keamanan dari kejadian kesetrum listrik 220VAC.
  3. Beberapa utas kabel dengan diameter minimal 0,5mm². Dipakai untuk menghubungkan antar titik ( power supply, relay, tombol )
  4. Lampu DC24VDC.

MEMBUAT RANGKAIAN ON-OFF

Pada pelajaran kali ini, kita mencoba membuat rangkaian program sederhana, yakni ON OFF untuk menggerakkan relay DC24Volt

Buatlah rangkaian kabel seperti simbol dibawah ini:

CP1E N40DR-D

Penjelasan kabel:

  1. Hubungkan antara pin + power supplai ke pin NC1 dari Tombol berwarna merah.
  2. Hubungkan antara pin N.C1 tombol merah ke N.O1 dari Tombol berwarna Hijau .
  3. Hubungkan antara pin N.O 1 Tombol berwarna hijau ke pin +24V dari PLC.
  4. Hubungkan antara N.C2 Tombol Merah ke pin 01 pada 0CH.
  5. Hubungkan antara N.O2 Tombol Hijai ke pin 00 pada 0CH.
  6. Hubungkan antara pin – ke pin COM dari 0CH.
  7. Hubungkan antara pin – ke terminal – pada Power Supplai.
  8. Hubungkan antara pin + dari Power Supplai ke pin COM.
  9. Hubungkan antara pin 14 ( relay adalah relay 14 pin atau OMRON MY4) dari relay ke terminal – dari Power Supplai.
  10. Hubungkan antara pin 01 dari OUT 100 CH ke pin 13 dari Relay DC24V.

Note: Jangan sampai salah wiring ya?. Karena jika ada yang salah dalam pengkabelan / wiring, maka hasil tidak akan sesuai dengan pelajaran disini dan akan membuat semakin pusing pelajarannya. he he he…

PROGRAM LADDER

Untuk mempermudah pelajaran, gunakanlah software CX Programmer dengan versi yang terakhir ( saat artikel ini ditulis, menggunakan CX Programmer V9.6 ). Pada Official website omron disediakan software-nya. Di forum – forum PLC juga disediakan untuk tinggal di download.

Selanjutnya, buatlah Ladder seperti gambar dibawah ini:

ON OFF CP1E
On off lumrah CP1E

Penjelasan:

  • 0.00 adalah salah satu alamat yang dipakai untuk menghubungkan sumber logika dari Power Supply ke PLC terminal 0.00 via tombol pertama.
  • 0.01 adalah salah satu alamat yang dipakai untuk menghubungkan sumber logika dari Power Supply ke PLC terminal 0.01 via tombol kedua.
  • 100.00 adalah salah satu alamat Digital Output dari PLC CP1E. Dalam pelajaran ini dipakai untuk menyalakan sebuah relay DC.

Selanjutnya adalah online dengan PLC. Pada pelajaran kali ini ceritanya PLC terhubung ke PC dengan kabel USB. Jadi tidak ada yang dipermasalahkan.

Online dengan PLC

Perhatikan pada kontak 0.01, disitu nampak kontak sudah berwarna hijau. berarti telah masuk tegangan 24V ke PLC lewat digital input 0.01. Oh iya saya ingatkan ya, tadi yang tombol merah kan pakai pin N.C kan? Nah, jadi selama tombol warna merah tidak ditombol, maka setrum akan tetap masuk ke input dengan alamat nomer 0.01.

Sekarang coba tekanlah tombol warna hijau. Maka ladder akan seperti berikut ini:

100.00 sudah dilewati tetapi relay belum menyala

Disini bisa diketahui bahwa ladder masih belum di Download ke PLC. Q100.00 telah dilewati arus akan tetapi belum bekerja. Berarti kita harus lakukan Download Program ini menggunakan Program Mode. Arahkan Mouse ke icon Program Mode.

Selanjutnya lakukan Download Program anda dengan mengklik icon Tranfer to PLC. Selanjutnya kembali ke Monitor Mode.

Sekarang kita coba lagi menekan tombol berwarna hijau. Maka seharusnya relay menyala seperti ladder dibawah ini.

Setelah tombol hijau dilepas tombol, maka relay akan tetap aktif karena alamat Digital Output 100.00 aktif terkunci dirinya sendiri.

Jika ingin mematikan relay, cukup menekan tombol warna merah dan …relay mati.

DIBIKIN BERKEDIP KEDIP BISA NGGAK?

Pada kasus tertentu, ketika sebuah alamat Digital Output aktif, maka dibuat berkedip – kedip dengan tujuan untuk memberitahu kepada pemilik alat bahwa ada sesuatu yang harus diperhatikan. Biasanya hal ini diberlakukan pada Alarm atau pada keperluan lainnnya.

Berikut ini adalah salah satu cara supaya relay menjadi berkedip – kedip.

kedip kedip

Penjelasan: Buatlah terlebih dahulu sebuah alamat CIO memori untuk menyalakan coil 10.00 .Selanjutnya alamat ini dipergunakan untuk memberi arus ke Q100.00 via pulsa 1 detik.

Jika dilakukan simulasi, maka hasilnya akan seperti video ini:

SETELAH 10 DETIK, MEMATIKAN DIRI SENDIRI

Pada beberapa program ada juga sebuah program yang berisikan perintah ketika Motor menyala sekian waktu, maka ia akan mematikan dirinya sendiri.

Dalam pelajaran ini saya artikan motor adalah relay. Nah kemudian bagaimana cara kita merancang sebuah program menyalakan sebuah relay hanya dengan sekali tekan tombol, terus motor menyala sekitar 10 detik terus ia mematikan dirinya sendiri?

Berikut ini adalah ladder nya:

mati sendiri after 10 second

Penjelasan: Ketika tombol 0.00 ditekan ( note: 0.01 sudah ada sinyal ), maka coil Q100.00 aktif. Karena aktif, maka kontak 100.00 yang paralel dengan 0.00 juga teraliri arus, dan Q100.00 terkunci.

Karena Q100.00 aktif, maka Timer nomer 0 akan menghitung dan setelah detik ke 10,0 ia akan aktif.

Karena kontak bantu T0 dibuat NC, maka ketika timer aktif, maka kontak bantu T0 yang berujud NC ini akan terbuka dan mengakibatkan Q100.00 terputus. KArena Q100.00 terputus, maka kontak bantu paralel dengan 0.00 juga terputus. Akhirnya rangkaian akan mati gegara timer yang menyala 10,0 detik tadi.

Berikut videonya:

SETELAH RELAY 1 MENYALA 10 DETIK, MENYALAKAN RELAY KEDUA DAN SETERUSNYA

Setelah Motor pertama menyala, terkadang sebuah program ada yang mengaktifkan motor atau beban apapun selanjutnya setelah sekian detik.

Pada contoh ladder ini dijelaskan bahwa motor 2 menyala setelah motor 1 menyala selama 10 detik.

motor 2 menyala setelah 10 detik motor 1 menyala

Penjelasan: Ketika tombol hijau ditekan, maka relay yang beralamatkan pada 100.00 akan menyala dan terkunci. Setelah 10 detik, maka kontak bantu T0 akan menyalakan alamat 100.01. Anggap saja ini adalah alamat relay ke dua.

Ketika tombol merah ditekan maka rangkaian akan terputus mati semua.

SETELAH MOTOR1 MENYALA SELAMA 10 DETIK, MOTOR 2 MENYALA BEBARENGAN DENGAN MOTOR1 MATI.

Beberapa program PLC di dunia industri atau pabrik ada yang menerapkan seperti ini. Ketika motor 1 menyala beberapa waktu, maka ia mematikan dirinya sendiri untuk berganti ke motor kedua. Motor kedua akan mati jika ada perintah mati dari operator

Berikut ini contoh laddernya:

gantian menyala

Penjelasan: Saat tombol hijau ditekan, maka alamat internal memori 10.00 akan aktif. Karena aktif, maka kontak bantunya akan mengaktifkan alamat Digital Output 100.00.

Karena kontak 10.00 juga mengisi timer nomer 000, maka setelah 10 detik timer akan aktif dan Q100.00 akan mati karena kontak bantu T000 yang mengisi arus ke 100.00 menjadi terbuka.

Sementara kontak bantu T000 yang satunya pada rung 2 malah menyalakan alamat 100.01

Jika tombol merah ditekan, maka Q100.01 akan mati karena coil 10.00 mati. Karena coil 10.00 mati maka Timer 000 mati. Karena timer 000 mati maka Q100.01 juga mati.

4 MOTOR MENYALA BERGILIRAN TERUSAN

Berikut ini adalah contoh ladder menyalakan 4 motor bergantian dengan menggunakan fungsi timer. Setelah motor 1 menyala 5 detik, maka motor 2 menyala. Setelah 5 detik, maka motor 3 menyala. Setelah 5 detik, motor 4 menyala. Setelah 5 detik, maka motor 1 menyala. Demikian seterusnya.

Berikut ini adalah contoh laddernya:

4 MOTOR ABADI
KLIK UNTUK MEMPERBESAR

Penjelasan: Pada saat tombol hijau ditekan, maka alamat 10.00 menyala dan dipakai sebagai penyuplai arus utama.

Pada rung 1 terlihat bahwa 10.00 dipakai juga untuk memicu Q100.00 supaya menyala dan terkunci. Disamping menyala, Timer nomer 000 juga ikut menyala. Setelah ia aktif, maka ia akan memicu Q100.01 untuk menyala ( lihat di rung nomer 2 ). Jika timer nomer 000 aktif, maka alamat output Q100.00 mati karena terputus oleh kontak bantu dari Timer 000 yang aktif tadi.

Ini terusan dan saling ganti memicu alamat output yang lain untuk bergantian menyala secara urut.

Ketika timer terakhir, yakni T003 aktif, maka kontak bantunya dipergunakan untuk memicu alamat output 100.00 untuk menyala kembali. Perhatikan rung nomer 1 disitu ada kontak bantu dari T003.

Rangkaian ini akan berputar terusan dan akan berhenti jika tombol merah ditekan.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *