Lalu di dalam bab yang berjudul “The Country of Chao-Wa (Java)” Ma-Huan pun menulis :

CATATAN TAHUN 1430-AN

“Negeri ini dulu disebut She-pó. Memiliki empat kota besar tanpa tembok kota dan suburban area (kota di masa Dinasti Ming biasanya dikelilngi tembok, dan suburban area adalah rumah penduduk diluar perimeter tembok kota – alias luar kota/pinggiran). Kapal asing selalu berlabuh pertama kali di kota bernama Tu-pan (Tuban), lanjut ke New Village/Kota Baru (Gresik), Su-lu-ma-i (Surabaya) dan terakhir kota bernama Man-che-po-i (Majapahit) dimana raja tinggal.

Dari New Village (Gresik) setelah berlayar kurang lebih dua puluh li ke selatan, kapal mencapai Su-lu-ma-i (Surabaya). Orang lokal menyebutnya Su-erh-pa-ya. Di sungai air yang mengalir adalah air tawar. Dari sini kapal besar tidak bisa masuk dan kita harus menggunakan kapal kecil”

Selain itu Ma-Huan juga menjelaskan bahwa: “Di Majapahit udaranya terus menerus panas, seperti musim panas di kita (China). Panen padi dua kali setahun, padinya kecil-kecil, berasnya berwarna putih. Disana juga ada buah jarak dan karapodang (kuning), tetapi tidak ada tanaman gandum. Kerajaan itu menghasilkan kayu sepang, kayu cendana, intan, emas, besi, buah pala, cabe merah panjang, tempurung penyu baik yang masih mentah ataupun yang sudah dimasak. Burungnya aneh-aneh, ada nuri sebesar ayam dengan aneka warna merah, hijau, dan sebagainya. Beo yang semuanya dapat diajari berbicara seperti orang, kakatua, merak, dan lainnya lagi. Hewan yang mengagumkan adalah kijang dan kera putih. Ternaknya adalah babi, kambing, sapi, kuda, ayam, itik, keledai dan angsa. Buah-buahannya adalah bermacam-macam pisang, kelapa, tebu, delima, manggis, langsap, semangka, dan sebagainya. Bunga yang penting adalah teratai.

Penduduk di pantai utara di kota-kota pelabuhan seperti Gresik, Tuban, Surabaya, dan Canggu kebanyakan menjadi pedagang. Kota-kota pelabuhan tersebut banyak dikunjungi oleh pedagang asing yang berasal dari Arab, India, Asia Tenggara, dan China”

INFO SEPUTAR KERAJAAN

Lalu, Ma-Huan juga memberitakan bahwa ibukota Majapahit berada di pedalaman pulau Jawa. Kemudian istana Majapahit dikelilingi oleh tembok tinggi yang dihiasi tiga pintu gerbang. Selain itu ada kota-kota pelabuhan yang ramai, yang disana ada banyak orang China dan Arab menetap. Penduduk anak negeri datang ke kota-kota tersebut untuk berdagang.

Laporan Ma-Huan selanjutnya menyatakan bahwa di pusat ibukota Majapahit berpenduduk sekitar 200-300 ribu kepala keluarga, suatu angka yang cukup besar untuk zaman itu. Penduduk telah memakai kain dan baju, kaum lelaki berambut panjang dan diuraikan, sedangkan perempuannya bersanggul. Setiap laki-laki mulai yang berumur 3 tahun ke atas, baik orang berada atau orang kebanyakan, mereka mengenakan keris dengan pegangannya yang diukir indah-indah, terbuat dari emas, cula badak, atau gading.

Para pedagang pribumi umumnya sangat kaya, mereka suka membeli batu-batu perhiasan yang bermutu, barang pecah belah dari porselin China dengan gambar bunga-bungaan berwarna hijau. Mereka juga membeli minyak wangi, kain sutra, katun yang baik dengan motif hiasan ataupun yang polos. Mereka membayar dengan uang tembaga Majapahit, dan uang tembaga China dari dinasti apapun laku juga di kerajaan Majapahit.

Selanjutnya, dalam buku yang berjudul Ying-Yai-Sheng-Lan itu, Ma-Huan juga mencatat bahwa di Majapahit banyak bermukim orang Tionghoa atau China dari daerah Canton (Kanton), Chang Chou, Ch’uan, dan Fukien. Menurut Ma-Huan, di daerah Tuban dan Gresik kala itu terdapat sekitar 1000 orang China dari daerah Canton dan mereka tergolong orang-orang kaya. Selain itu ada pula orang-orang asing lain yang sudah banyak bermukim di wilayah Majapahit. Di antara mereka itu yang berasal dari Jambudipa (India), Kamboja, Champa, Yawana, Gada, Kanataka, dan Arab.

KESAKSIAN SANG PASTOR ATAS KEMEGAHAN MOJOPAHIT

PERJALANAN PASTOR MATIUZZI MENJELAJAHI BELAHAN DUNIA. SUMBER :DISINI

Pada mulanya pastor Odorico Mattiuzzi ini berniat untuk menjelajahi dunia dan mengunjungi wilayah Timur Jauh (Asia Tengah dan Timur). Di setiap wilayah, ia selalu menyempatkan diri untuk singgah cukup lama di tempat tersebut. Sehingga ia bisa mengenal lebih jauh tentang kebudayaan dan peradaban yang ada, serta karakteristik penduduk di wilayah yang ia singgahi. Dan suatu ketika sang pastor sempat berkunjung ke pulau Jawa pada sekitar tahun 1321-1322 Masehi. Saat itu berdiri sebuah kerajaan besar yang berhaluan maritim agraris, yang bernama Wilwatikta (Majapahit).

Di Jawa ia sebenarnya cuma ingin singgah, tapi akhirnya tinggal cukup lama. Dan saat berkunjung ke ibukota kerajaan Majapahit, sang pastor dipersilahkan untuk berkunjung dan bertamu di salah satu istananya. Dalam catatan kesaksiannya ia pun menulis:

“….. ada sebuah pulau yang sangat besar, namanya Jawa,….. Maharaja di pulau ini mempunyai banyak istana yang sangat mengagumkan. Karena saking besarnya, anak tangga atau undak-undaknya pun besar, luas, dan tinggi. Bahkan, anak-anak tangganya diselang-seling dengan emas dan perak.

Bahkan, jalanan atau trotoar di istana disusun menggunakan satu ubin emas dan satu ubin perak yang berselang seling. Demikian juga dengan dinding istananya, berlapis emas. Di bagian luarnya banyak ukiran-ukiran kesatria-kesatria dari emas. Banyak dari kepala patung kesatria tersebut dikelilingi lingkaran-lingkaran emas, seperti orang-orang suci (santo).

Sangat menakjubkan, karena seluruh lingkaran-lingkaran tersebut ditaburi permata. Selain itu, langit-langit istana dibuat dari emas murni. Singkatnya tempat ini lebih kaya dan lebih mewah dari pada tempat manapun di dunia saat ini.”

BENARKAH KESAKSIAN YANG TIDAK SAMA DENGAN KESAKSIAN PARA PENJELAJAH YANG LAIN?

Sungguh, ini adalah sebuah kesaksian yang membuat kagum siapapun pada kejayaan Majapahit. Hanya saja entah mengapa kesaksian dari pastor tersebut tidak banyak dipakai oleh para sejarawan di Barat. Bahkan orang Nusantara saat ini (Indonesia) mungkin tidak percaya dengan catatan tersebut. Tetapi fakta dan kenyataannya ada beberapa catatan atau kesaksian sejenis yang menyatakan bahwa Majapahit itu merupakan kerajaan yang sangat hebat nan luar biasa. Sangat kaya dan sangat jaya dimasanya.

PRABU HAYAM WURUK. LUKISAN OLEH MPU HARRIS.

Dan tidak hanya oleh Barat, sejarah ini juga seolah-olah ditutupi oleh orang dari Timur Tengah. Padahal tanah Jawa khususnya adalah negeri yang sangat strategis dan kaya. Alasannya tentu hanya untuk menyembunyikan informasi tentang kekayaannya, karena tentu saja wilayah ini akan menjadi incaran bangsa lain jika mereka semua sampai tahu kondisi sebenarnya. Hal ini sangat tidak mereka inginkan, sebab akan merugikan dalam sisi ekonomi-perdagangan (khususnya pada abad pertengahan). Maunya mereka ya hanya mereka saja yang tahu tentang tanah Jawa yang makmur itu, yang hasil buminya bisa mereka jual dengan harga mahal di negerinya (Eropa dan Timur Tengah) atau di belahan Bumi lainnya. Oleh karena itulah dulu rute jalur laut menuju Nusantara sangat di rahasiakan, khususnya yang dari Eropa. Dan serpihan-serpihan sejarah asli tentang negeri yang agung ini sering disembunyikan atau bahkan diputar balikkan oleh kalangan tertentu. Semua hanya demi uang.

CATATAN SANG PASTOR

Lalu, selain catatan di atas, pastor Odorico Mattiuzzi juga telah menuliskan keterangan berikut ini:

“……Maharaja mempunyai bawahan tujuh raja bermahkota. Pulaunya berpenduduk banyak, merupakan pulau terbaik kedua yang pernah ada. Raja pulau ini memiliki istana yang luar biasa mengagumkan karena sangat besar (dan mewah). Di setiap tangga dan ruangannya berlapis emas dan perak. Bahkan langit-langit serta atapnya pun bersepuh emas. Kini Khan Yang Agung dari Mongol (kaisar China saat itu) beberapa kali berperang melawan kerajaan ini. Akan tetapi, ia selalu gagal dan Maharaja ini selalu berhasil mengalahkannya”.

Sungguh, kerajaan yang disebutkan disini tak lain adalah Majapahit yang dikunjungi oleh sang pastor dalam kurun waktu tahun 1321-1322 Masehi, pada masa pemerintahan Prabu Sri Jayanagara (raja ke-2 Majapahit). Disebutkan juga dalam bukunya tersebut bahwa di pulau Jawa saat itu terdapat banyak cengkeh, kemukus, pala, dan berbagai rempah-rempah lainnya. Ini jelas menunjukkan tentang kekayaan negeri tersebut, yang jelas sekali bisa menopang kejayaannya. Ini bukanlah isapan jempol belaka, melainkan fakta sejarah.

Disadur dari: oediku.wordpress.com

Kiriman serupa

4 Komentar

  1. Great content! Super high-quality! Keep it up! 🙂

  2. Hiya, I am really glad I’ve found this information. Nowadays bloggers publish only about gossip and net stuff and this is actually irritating. A good blog with interesting content, that is what I need. Thanks for making this web site, and I’ll be visiting again. Do you do newsletters by email?

    1. dear reader. Im sorry for late answer. I dont have any idea for newsletter. This is only private blog only and writing an article when there is a free time.Thanks for reading.

  3. Im grateful for the article post.Much thanks again. Great.

Komentar ditutup.