MODIF OCL 240W NIKKO ALPHA130 di sini adalah sebuah skema Power yang saya dapat di internet yang selanjutnya saya lakukan gambar ulang dan simulasi menggunakan software.

ALPHA130 adalah sebuah Power amplifier bergaya OCL keluaran era 80 oleh NIKKO Electric Manufacturing Co. Ltd. dengan kemampuan 100W pada beban 8 Ohm. Pada era 80an power amplifier daya 100W adalah termasuk kategori istimewa.

Penampakan Power Amplifier bisa anda LIHAT SINI. Sedangkan isi dalam LIHAT SINI.

SKEMA AWAL

Berikut adalah skema Power Amplifier dari NIKKO seri ALPHA130 setelah proses edit dan pangkas.

Pada gambar di atas, kita bisa melihat bahwa rangkaian Power Amplifier ini terlihat berbeda dengan gaya Power Amplifier umum yang ada pada tulisan saya yang lainnya.

Ini bisa saya katakan demikian karena gaya skemanya saja tidak seperti skema Power Amplifier biasanya. Namun setelah saya telaah lebih dalam, skema Power ini sepertinya masih umum.

Bagian dari skema ini adalah:

  • Preamplifier,
  • Penguat Tegangan,
  • OCP,
  • Servo Driver,
  • Driver Amplifier 2 tingkat, dan
  • Final Power Amplifier.

x

Apakah skema ini bisa kita kloning? Jawabannya adalah saya tidak tahu. Salah satu cara untuk memastikan rangkaian ini adalah dengan jalan menggambar ulang dan selanjutnya melakukan test atas skema gambar ulangnya.

GAMBAR ULANG

TES DC OUT

Setelah skema gambar ulang selesai, saya melakukan tes output untuk tegangan DC pada terminal output Power Amplifier ini.

Tegangan supply untuk rangkaian adalah 65Volt Simetris. Serta menggunakan 2 pasang Transistor Final Output nomer 2SD845 / 2SB755.

Menurut DATASHEETS, Sepasang transistor ini mampu menghasilkan dissipasi daya hingga 120W. KArena ada 2 pasang maka memungkinkan bagi Power ini untuk menghasilkan daya audio hingga 240W.

Dengan memberi tegangan supply seesar itu dan terminal input tidak kita beri sinyal AC, maka pada terminal Output speaker menunjukkan angka 0.00628V atau 6.28mV. Ini sangat bagus.

Namun kita juga harus memastikan apakah transistor Final Power dalam skema ini bisa bekerja dengan baik.

Dengan tersedia 2 pasang transistor Final maka kemungkinan Transistor Final mengalami panas lebih bisa tertekan.

TES SINYAL

Selanjutnya kita lakukan tes sinyal input Power Amplifier ini untuk memastikan apakah ia bisa bekerja dengan GAIN ideal atau menggunakan input dengan level tegangan tertentu.

Pada tes kali ini, saya mencoba memberi sinyal sinus 1Vrms 1kHz pada titik input.

Dan pada output Power Amplifier ini menunjukkan angka 27,2Vrms.

Saya rasa ini masih kurang sedikit untuk mengatakan bahwa Power Amplifier ini adalah bekerja optimal.

Dengan melihat bentuk sinyal sinus ini, maka kita perlu melakukan custom sendiri GAIN rangkaian ini.

MODIF GAIN

Modif GAIN ini bisa kita lakukan dengan jalan menaikkan nilai resistor GAIn maupun menurunkan nilai resistor input.

Pada tulisan ini, saya menemukan nilai terbaik untuk mengoptimalkan Power adalah dengan menaikkan R feedback R12 hingga 47K dan atau menurunkan nilai resistansi resistor input R13 ke angka 1K5.

Dan output rangkaian menjadi angka 32,6Vrms dan ini termasuk optimal.

Dengan tercapai sinyal sinus mendekati nilai tegangan catu daya, maka saya anggap tes sinyal ini telah selesai.

SKEMA FINAL

Setelah proses penelitian selesai, maka gambar akhir dari skema gambar ulagn menjadi seperti berikut ini.

Sebenarnya untuk tegangan untuk Final Power bisa saja mengikuti tegangan Preamplifier yang sebesar 65V.

Hanya saja resiko panas akan terjadi dan anda harus mneyediakan pendingin yang cukup memadai untuk itu.

Panas terjadi karena ada beda potensial yang tinggi terhadap Kolektor Emitor dari Transistor Final serta besar arus yang melewati Kolektor emitor dari TR Final.

Lihat skema NIKKO lainnya LIHAT SINI.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *