POWER 260W TEAC AX5000 ini menurut pabriknya mengatakan bahwa power mereka ini mengeluarkan daya hanya sampai 75W pada beban 8 Ohm.

Amplifier era 90-an ini menurut beberapa reviewer memiliki THD rendah yang berarti hasil audio yang lari ke speaker termasuk mendekati sinyal asli dan jernih.

Saya tertarik untuk membikin kloningan rangkaian Power Amplifier ini dengan melihat skema yang tidak begitu rumit serta komponen yang cukup tersedia di daerah saya.

AX 5000 sebenarnya mampu mengeluarkan daya audio hingga 150W pada beban 4 Ohm dengan tegangan supply sekitar 40VDC.

Secara kalkulasi, ini memang benar adanya. Melihat transistor Finalnya yang sebanyak 2 pasang membuar saya percaya kalau power ampli ini bukan power kaleng-kaleng.

Pada era 90-an, transistor Final Power ada banyak pilihan. Dan TEAC memakai pasangan 2SC3907 / 2SA1516 sebagai pengisi power ampli mereka.

Transistor C3907 / A1516 memiliki kemampuan dissipasi daya hingga 130W (DATASHEETS). Dengan hadir 2 pasang, maka memungkinkan untuk mencapai WDC hingga 260W.

SKEMA POWER 260W TEAC

Saya mencoba mengambil dan memotong skema asli dari Servis Manual yang mereka sediakan dan selanjutnya akan saya gambar ulang untuk memastikan apakah gambar saya telah sesuai dengan kaidah Power Amplifier.

SKEMA AWAL

Berikut adalah skema hasil gabungan 2 halaman berbeda yang saya bikin berdekatan agar mempermudah untuk mempelajari skema ini.

Beberapa komponen yang tidak berhubungan dengan Power Amplifier ini telah saya hapus demi kemudahan pembaca mempelajari rangkaian power amplifier ini.

Dari sini kita bisa melihat bahwa rangkaian Power Amplifier ini berisikan 15 transistor. 4 Diantaranya adalah transistor Final Power, 2 transistor Driver, 2 transistor OCP, 1 untuk Servo Driver, 3 untuk VAS, dan 3 untuk pre-amplifier.

Sinyal input masuk mulai dari R383 selanjutnya masuk ke basis transistor Q303.

Pin Kolektor dari Q303 adalah titik output dari transistor untuk selanjutnya masuk ke Q311 (2SA1145) yang bertugas sebagai VAS.

Dalam tugasnya, Q311 ini mendapatkan bantuan stabillizer arus dari Q313 dan Q309. Hanya saja Q309 bertugas sebagai limiter arus.

Output dari Q311 ini selanjutnya terpecah menjadi 2, yaitu jalur satu masuk ke Basis transistor Driver+ Q317 (C3298) dan jalur satunya lagi dari emitor Q315 untuk menuju Basis Q319 (A1306).

A paired Driver transistor is do as Current Amplifier. The result of amplification is not big enough, its need a stage level to amplify the current signal. That is a Final Power Transistor.

Final Power Transistor is Q321 pair with Q323, Q333 pair with Q335.

SKEMA GAMBAR ULANG

Selajutnya saya melakukan gambar ulang rangkaian dengan dasar skema pada gambar di atas. Hanya saja pada skema gambar ulang ini kode komponen sudah tidak saya sertakan lagi sehingga nomer komponen telah berubah.

Berikut adalah skema hasil gambar ulang.

Semua Elco menggunakan tegangan kerja 50V, seperti C2 (kopling input), C11 (filter dekopel), C12 (filter dekopel), C6 (filter NFB), C8 (bypass sinyal AC), C10 (filter Servo Driver).

Semua Milar menggunakan tegangan kerja 50V seperti C3 (filter preamp) dan C15 (Zobel).

Sedangkan semua C keramik menggunakan tegangan kerja 50V pula.

Resistor menggunakan 1/2Watt kecuali R26, R27, R28, R29 dan R30. R26 hingga R30 gunakan 5W sedangkan R30 gunakan 1 atau 2W.

SIMULASI

Untuk memastikan apakah skema gambar ulang ini benar adanya, maka saya lakukan simulasi tegangan supply dan lakukan cek Output apakah tegangan pada terminal speaker benar benar 0VDC.

Dengan simulasi, saya juga bisa lebih percaya diri bahwa gambar saya telah sesuai dengan kaidah Power Amplifier.

NO SINYAL DC CHECK

Pada Simulasi ini rangkaian saya beri tegangan 40 Volt simetris dan hasil output pada rangkaian Power ini adalah 0,0099 V. Ini sangat baik.

Jadi saya tidak perlu untuk melakukan modifikasi komponen pada rangkaian ini.

TES SINYAL

Langkah selanjutnya adalah menguji rangkaian ini dengan memberikan sinyal input berupa sinyal sinus ber frekwensi 1kHz.

Pada input 1Vrms, output masih berwujud sinyal sinus murni namun tegangan outputnya hanya sampai 22Vrms.

Bagi saya ini masih belum effektif karena supply yang tersedia adalah 40V. Setidaknya harus sampai ke angka mendekati tegangan supply. Berarti sekitar 28Vrms.

Yang paling bisa kita lakukan adalah menaikkan level sinyal input ke anga yang lebih tinggi.

Dalam kasus ini saya mencoba menaikkan perlahan-lahan ke angka yang paling bagus.

Dan angka yang paling tertinggi untuk sinyal input ini adalah 1,3Vrms. Power amplifier mampu menghasilkan output hingga 27,7Vrms.

Di atas angka 1,3Vrms hasil sinyal sinus sudah mengalamai CLIP atau terpangkas. Ini jelas akan terdengar distorsi pada speaker nantinya.

Rangkaian ini telah siap untuk anda coba kloning. Akan ada catatan susulan tentang kloning rangkaian ini.

LAINNYA

Skema TEAC lainnya bisa anda baca pada beberapa blog koleksi Yohan:

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *