BACA
CERITA TENTANG AUTONICS
Apa sih AUTONICS itu? Autonics adalah sebuah merk alat Instrumentasi yang banyak dipakai di negara Korea, negara di Asia, khususnya Indonesia.
Autonics banyak dipakai karena mereka memiliki alat yang sangat bersaing dalam harga dan performa.
Di pabrik saya tercatat ada Dua Ratusan kontroller dipakai di Pabrik kami. Kenapa demikian? karena mereka kontroller itu harganya sangat terjangkau untuk ukuran level pabrik, dan beberapa alat yang dipakai tidak dipakai untuk alat – alat sangat kritis dan sangat akurat.
Terus yang akurat nggak pakai Autonics, gitu? Ah ya tidak Fergusso. Maksud kami adalah, kami ada ratusan parameter yang harus diketahui, akan tetapi tidak untuk di kendalikan. Just Monitorized. Kami hanya membaca gejala lapangannya saja. Ada sekitar 50-an parameter ktitis yang menggunakan Kontroller Autonics kok.
KURSUS DI PELATIHAN RESMI AUTONICS
Pada tahun 2018 saya pergi ke Surabaya untuk menempuh kursus kilat pemrograman alat-alat instrumentasi milik AUTONICS. Saat itu saya meminta kepada Perusahaan tempat saya bekerja untuk penambahan ilmu yang tepat guna dalam dunia Instrumentasi.
Selanjutnya perusahaan mengabulkan permintaan saya dan berangkatlah saya dengan teman-teman saya. Alat – alat yang kami pelajari antara lain adalah LOGIC PANEL, DRIVER MOTOR STEPPER, dan software DAQ MASTER.
Kami diajari cara melakukan wiring dan programming alat baru yang bernama LOGIC PANEL. Logic Panel ini adalah sebuah alat buatan Autonics yang memiliki 2 fungsi, yakni sebagai PLC dan sebagai HMI. Istilah jaman sekarang adalah 2 dalam 1.
Hardware yang lainnya yang kami pelajari adalah ENCODER, MOTOR STEPPER, CONVERTER RS485 to USB.
Disamping itu, kami dikenalkan dengan istilah MODBUS RTU, RS485, MODBUS TCP, dan software logging yang bernama D.A.Q MASTER terbitan AUTONICS.
Kursus ini dilaksanakan selama 3 hari.
PENERAPAN ALAT – ALAT MILIK AUTONICS
Sepulang dari kursus, maka segera saja kami para instrumentician di Pabrik melakukan terobosan – terobosan baru untuk memperbaiki sistim instrumentasi lama ke sistim instrumentasi baru dengan menggunakan Autonics ini.
Diantara alat – alat yang telah kita ubah dan rombak antara lain adalah mengubah sistim BAGGING CONTROL, membikin SISTIM SAMPLING GULA SHS, membikin SISTIM INTERLOK TALANG GOYANG, membikin SISTIM COUNTER MESIN PUTERAN, MONITORING PARAMETER LISTRIK, SISTIM KONTROL MEJA TEBU, SISTIM PENGAWAS LEVEL AMPAS dan banyak project percobaan yang lainnya.
Dengan melakukan kursus di Kantor Cabang AUTONICS yang saat itu ada di RUKO GATEWAY di daerah SURABAYA, maka kita seperti mendapat ilmu baru. Ilmu ini kita terapkan dalam dunia kami, dunia proses pembikinan gula.
Hingga saat ini, kami masih berhubungan baik dengan tim Principal AUTONICS. Jika ada kesulitan yang sekiranya kami sulit menangani, maka mereka selalu siap 24 jam melayani. Saat ini kami tetap berkomunikasi lewat aplikasi Whatsapp.
BAHAN PEMBELAJARAN UNTUK ANAK PKL
Setelah tiga tahun berlalu, ilmu ini masih kami pakai. Akan tetapi jarena kesibukan, maka kami tidak selalu melulu bermain-main dengan AUTONICS. Kami harus bermain dengan PLC yang lainnya yang kami punyai di pabrik. PLC yang kita punya antara lain PLC MICROLOGIX dan COMPACT LOGIC buatan Rockwell, S7-300 dan S7-1500 buatan SIEMENS, SYSMAC CQM1 dan SYSMAC CJ2M, dan seabrek PLC merk lainnya.
Demikian dengan adik – adik pelajar dan mahasiswa yang ber PKL diperusahaan ini. Mereka rata – rata berasal dari jurusan Elektronika, Otomasi Industri, Listrik.
Pada artikel ini saya ceritakan jika kali ini mereka adik-adik PKL ini saya beri materi bagaimana cara memanfaatkan alat instrumen merk AUTONICS untuk kepentingan sistim kontrol dalam Industri.
INTEGRASI TM4 KE LP-S070
Kali ini saya memberi materi kepada adik -adik PKL dengan bagaimana cara kita mengintegrasikan parameter yang ada di lapangan yang terhubung dengan TM4 untuk bisa dibaca pada sebuah Logic Panel LP-S070.
Modul TM4 adalah sebuah modul kontroller pembaca macam macam sensor suhu dan alarm. Setelah sensor masuk ke modul, maka modul ini menyimpan informasi suhu dan informasi lainnya di alamat memori yang biasa disebut dengan MODBUS Address.
Selanjutnya LP-S070 ini memanggil
Berikut ini langkah – langkah yang harus dilakukan.
- Membuatkan Wiring Diagram.
- Mengetahui dan mecatat alamat – alamat pada TM4 untuk kepentingan programming
- Mengetahui dan mencatat alamat – alamat pada LP-S070 untuk kepentingan menampilkan parameter
- Membikin Ladder untuk memasukkan set jenis input
- Membikin Program monitoring pada LOGIC PANEL
Kali ini akan saya buatkan sub judul satu persatu untuk bahan kupasan nya ya?…
MEMBUATKAN WIRING DIAGRAM
Berikut saya siapkan wiring diagram percobaan mini ini.
Penjelasan:
Sensor Thermokopel type K di hubungkan ke channel nomer 1. Modul TM4 sendiri disetting pada alamat 1. Cara merubah alamat nomer node ini kita bisa lakukan dengan jalan memindah posisi trim pada trimmer selektor yang berwarna hijau.
Sensor RTD type PT100 dihubungkan ke channel nomer 2. Pada pelajaran ini , ceritanya channel 3 dan 4 tidak dipakai.
Jangan salah memasukkan kabel hubung Sensor ini. Karena jika terbalik, maka akan ada kesalahan penunjukan angka parameter.
TM4 membutuhkan supplai 24VDC dan terminal supplai ada pada pin nomer 4 dan 5. Jangan sampai terbalik karena bisa merusak peralatan ini. Perhatikanlah stiker petunjuk pada bodi TM4 ini.
MENGKUSTOM KABEL SERIAL
Dalam projek ini gunakanlah terminal serial Channel 1 untuk komunikasi antara Logic Panel dan TM4. CH1 bertuliskan RS422.
Untuk kabel hubung antara TM4 ke LP-S070 memiliki standart tersendiri. Untuk terminal RS 485, harus melakukan kustomisasi terminal.
Hubungkan terminal RS485 yang ada pada pin 1 dan 2 untuk dihubungkan ke LP-S070 pin 1 untuk A+ dan pin 2 untuk B-. Pada ujung terminal DB9 anda, gunakan teknik solder seperti berikut ini:
Setelah modifikasi pada terminal konektor DB9, maka hubungkan ke channel 1 dari LP S070. ujung satunya lagi yang dihubungkan ke TM4 tidak perlu konektor karena pada modul telah disiapkan soket jepitan yang simpel.
Anda tinggal menekan tombol jepit pada soket TM4, selanjutnya masukkan ujung kabel yang telah terkupas, selanjutnya setelah ujung kabel sudah masuk maka lepaskan tekanan pada soket jepit. Kabel anda telah terjepit dengan baik.
MENCATAT ALAMAT MODBUS TM4
Sekarang kita mencari informasi alamat modbus pada modul TM4 ini. Kalau tidak ada, silahkan donload DIMARI .
Setelah terdownload, maka perhatikanlah pada tabel jenis input. Pada bab 2.5.4 halaman 28 dikatakan bahwa jenis input bisa dipilih mulai 0 hingga 22 pada alamat 400151 untuk channel 1, alamat 401151 untuk channel 2, alamat 402151 untuk channel 3 dan alamat 403151 untuk channel 4.
Untuk tampilan Present Value ( angka yang sesungguhnya saat ini ), maka kontroller TM4 ini menyimpan informasinya pada alamat 301001 untuk channel 1, 301007 untuk channel 2, 301013 untuk channel 3 dan 301019 untuk channel 4.
Perlu dicatat disini bahwa untuk memilih type input, kita bisa gunakan perintah write karena kita mengirim sebuah data atau angka ke dalam memori TM4.
Jika kita jadikan tabel, maka akan muncul seperti ini:
MEMBUAT DEVICE LINK
Setelah kita mencatat alamat yang akan dipakai, maka kita lakukan programmming pada GP EDITOR. Kita buatkan sebuah Aplikasi penampilnya.
Dalam artikel ini ceritanya kita membuat sebuah aplikasi monitoring sederhana hanya dengan modal numeric display saja.
Bukalah aplikasi GP Editor. Run as Administrator. Bikin File Baru. Pilih type Logic Panel yang dikerjakan. Pada pelajaran ini kita memakai LP-S070 dengan type T9D6.
Pada pelajaran ini diceritakan bahwa kita hanya menggunakan channel 1 saja. Channel 2 tidak dipakai. Channel 1 grup harus disetting sebagai MODBUS MASTER dan CH1 type kita pilih ModbusMaster_01 . Setelah selesai, maka klik OK.
Pada Project Auxiliary Property, kita ubah bahasa untuk kepentingan program. Arahkan mouse ke tab Language> pilihlah bahasa ENGLISH . Untuk Font pilihlah yang DODUM saja untuk mempermudah pelajaran. Jangan lupa setting mode tanggal. Di Indonesia memakai urutan DD:MM:YY ( contoh: setting 31 desember 2021 akan menjadi 31:12:21).
Kita masuk ke menu utama pemrograman. Masuklah ke Device Link dengan mengarahkan Mouse ke tab Common.
Arahkan Mouse ke pilihan LINK DEVICE. Disini kita akan mendaftarkan alamat alamat yang telah tercatat tadi untuk dijadikan alamat internal LP-S070.
Kita mulai dari tab CH1 Device… Settinglah kotak Device Select supaya alamat INTERNAL menjadi UW100.
Sekarang kita mendaftarkan alamat untuk channel 1 dan 2 saja. pada table alamat dijelaskan bahwa untuk alamat tampilan Present Value channel 1 dan 2 ada pada alamat 301001 dan 301007. Untuk jenis type sensor bisa dipilih pada alamat 400151 untuk channel 1 dan 401151 untuk channel 2.
Untuk mendaftarkan ini, mulailah dengan Klik tombol Add > Maka akan masuk ke Kotak Link Device. Pada kotak Link Device ini aturlah jenis input dengan pilihan Word. Tekan Tombol Device .
Pada kotak Device Select ini kita setting dengan isian Channel: CH1, Station: 1, 3, 1001 > OK. Kembali pada kotak Link Device, maka kita isi kolom Numbers dengan 1 ( karena bilangan yang tampil adalah bilangan integer 16 bit ), dan kita isi Read pada kolom Read/Write ( karena kita hanya membaca saja angka hasil olahan TM4 ). Maka akan ada tulisan CH1 #001 301001 pada isian start Device.
Lanjutkan dengan OK.
Lakukan hal yang sama dengan alamat input channel 2 ( 301007), alamat tipe input channel 1 ( 400151 ) dan tipe input channel 2 ( 401151 ). Khusus untuk tipe input, gunakan mode write.
Hasil setting kira-kira akan seperti berikut ini:
Selanjutnya kita akan melihat hasil linked status dengan melalui tombol Linked Status. Disitu diperlihatkan bahwa alamat alamat modbus tadi telah berubah menjadi UW100 dan seterusnya hingga UW103.
Alamat ini yang nantinya akan kita pakai untuk dimasukkan ke dalam programan kita pada Automics Smart Studio dan GP Editor.
Jangan lupa untuk memberi nama file project ini. File ini akan dilanjutkan lagi.
LADDER UNTUK MEMILIH JENIS INPUT
Langkah selanjutnya yaitu membikin program penentu type input. Kita hanya memasukkan sebuah angka ke alamat UW102 dan UW103. Berapa angka yang dimasukkan?
Perhatikan gambar paling atas apda wiring. Diceritakan bahwa pada channel 1 dihubungkan dengan sensor suhu bertype Thermo kopel type K dan channel 2 dihubungkan dengan sensor suhu bertype RTD PT100.
Dalam manual Book disebutkan bahwa jenis sensor Thermokopel Type K adalah menggunakan kode nomer 0 dan untuk jenis sensor PT100 adalah menggunakan kode nomor 19. Perhatikan tabel dibawah ini:
Bukalah aplikasi Smart Studio anda. Buat sebuah file baru. Pastikan LP-S070 milik anda sudah konek dengan komputer anda. Cara memastikan untuk tahu LP dan PC bisa konek adalah dengan cara di “PING” alamat Logic panel tersebut. Apabila ada angka TTL, maka Logic Panel anda sudah bisa untuk di isi program.
Akan tetapi jika tidak bisa di “PING”, maka ada masalah dengan koneksi antara PC-LP. Harus diselesaikan dahulu. Biasanya permasalahan pada alamat ip dan Firewall. Alamat ip yang tidak dalam satu subnet grup akan menyebabkan LP tidak bisa online dengan PC.
Demikian dengan Firewall. Jika Firewall pada PC terlalu dibikin ketat, terkadang hubungan online antara PC-LP juga bisa bermasalah. Selesaikan urusan Firewall nya.
Pada File baru ini, buatkan sebuah instruksi MOV untuk mengisi nomer kode input “0” ke UW102 dan kode input “19” ke alamat UW103. Contoh ladder adalah seperti dibawah ini:
Note: jangan lupa untuk melihat angka dengan tipe Desimal saja, jangan yang heksadesimal. Karena kalau dibikin Heksademisal akan muncul angka H0013.
Setelah ladder ditulis didalam program, maka kita kirim ladder ini ke dalam LP. Kita harus Online dulu dengan mengklik tab Online> Connecting.
Selanjutnya kita lanjutkan dengan Online> Download. Maka akan masuk ke kotak Download. Disitu mastikan alamat LP satu subnet dengan PC anda melalui cara klik tombol Setting. Isilah alamat IP dari LP anda.
Jika sudah selesai, Maka lakukan DOWNLOAD.
MEMBUAT MONITORING
Setelah program ladder terdownload, maka kita membuat sebuah penampil nya. Kita menggunakan aplikasi GP Editor.
Mulailah membuka file yang telah kita simpan tadi. Mulailah dengan menggambar menu NUMERAL DISPLAY.
Kita atur settingan ini pada kotak NUMERAL DISPLAY PROPERTIES. Kita set Device dengan Channel (INTERNAL ),dan alamat penampil tadi ( yakni UW100 dan UW101 ).
Jika angka kurang besar, bisa kita lakukan klik-seret-lepas. Selanjutnya angka ini kita klik lagi untuk memastikan ukuran dan alamatnya.
Di situ disediakan macam macam fitur untuk asesoris huruf biar terlihat cantik, rapi, tegas, dan macam-macam tergantung keinginan dan tujuan anda.
Pada artikel ini saya bikin sederhana saja yang penting informasi dari pelajaran ini bisa tersampaikan.
Setelah selesai melakukan setting, maka program ini sudah bisa di download via ethernet anda.
berikut ini adalah contoh hasil download program sederhana adik-adik PKL yang tengah belajar pemrograman di bengkel instrumen di pabrik kami.
Demikian pelajaran kali ini semoga bermanfaat. Terima kasih.
Thanks to :
- Pak SUGENG AUTONICS
- Pak YUDHA AUTONICS
- Pak ARI CHRISTIAWAN Cs