Pada suatu malam saya bermimpi , ada burung kecil / emprit berkepala putih ( emprit kaji ) berputar – putar diatas kepala saya. Disela- sela berputar itu sayup kudengar burung itu mencuit – cuit seperti bunyi sholawat yang kubaca. Saya kaget. Oh mungkinkah ini pertanda kalau sholawat bacaan saya diterima?. Selanjutnya tidak berapa lama kemudian dari balik pohon muncullah sosok pria tua berjubah putih membawa tongkat menghampiriku.
Saya bertanya kepadanya: “ Siapa antum ini?”
Dia menjawab: “Aku Abdurrohman yang kau benci”
Aku kaget. Perasaan , saya tidak pernah membenci orang yang bernama Abdurrohman.
“Saya tidak pernah membenci Abdurrohman” kata pak MAD
“Ya. Antum membenci hasil karya saya. Amalan yang kau benci itu adalah bentuk kecintaanku kepada baginda Rosululloh Shollallaahu alaihi Wa Salam. Jika kau benci karyaku, maka Rosululloh pasti membencimu”
“Saya semakin bingung. Amalan apa lagi ini? Karya yang mana ini?”
Keesokan harinya kutanyakan ini kepada kang DUL apa takwil mimpi ini.
“Antum harus bernadzar perihal bacaan sholawat Diba’ ini kang” . Kata kang DUL kepada saya” pak MAD bercerita.
“Baiklah. Jika saya diberi kesembuhann, maka saya akan selalu berdiri mulai dari acara Diba’ dimulai sampai akhir sebagai bentuk adab hormat saya kepada Rosululloh dan Imam Abdurrohman” Kata pak MAD sambil matanya berkaca-kaca.
“Sejak saya berkata nadzar itu, malamnya saya mendapatkan pesan WhatsApp dari sebuah nomor asing yang mengaku sebagai pak Lutfi, pria berwajah teduh dari Pekalongan yang kuingat. Dalam ketikan pesannya beliau menyampaikan pesan mimpi beliau semalam bahwa dari baginda Nabi menyampaikan , jika Allah Ta’alaa memberitakan kepada Rosululloh bahwa kesembuhan segera diberikan kepada saya”.
“Saya terbangun. Kaget dengan mimpi ini. Selanjutnya saya perhatikan kaki saya yang telah tidak berguna setahun ini. Di ujung kaki saya, kuperhatikan. Betapa kurusnya telapak kaki orang sombong ini. Betapa banyak waktu yang hilang karena kesombongan. Mungkinkah Allah memberi kesembuhan kepadaku?”
“Kucoba menggerakkan jempol kaki kananku dan……. bergerak! ALLAAHU AKBAR! Jempol kaki saya bergerak!” cerita pak MAD.
“Saya menangis tersedu – sedu. Terkejut dengan kejadian ini. Berapa lama saya mencoba menggerakkan jempol kaki sombong ini tapi tidak pernah berhasil. Pagi ini diberi kenikmatan oleh ALLAH dengan bisa menggerakkan jempol kaki” cerita pak MAD
“Subhaanallah. ALLAHU AKBAR” aku ikut terharu mendengar cerita ini
“Isteri saya sampai menjerit-jerit histeris melihat jempol kaki saya bisa digerakkan. Ia mengucapkan kalimat puji-pujian kepada ALLAH atas anugerah ini. Termasuk anak-anak saya. Mereka terlihat seperti berbahagia dengan jempol yang bisa bergerak ini”
“Keajaiban demi keajaiban terjadi. Ucapan terima kasih kepada ALLAH tak henti-henti. Ucapan sholawat selalu diikutkan. Semakin hari semakin membaik. Sekitar 1 bulan saya sudah bisa berjalan kembali dan belajar berdagang menjajakan donat kembali. ALLAH dan Rosululloh masih menyayangiku”
Sementara aku yang dari tadi cuman mantuk-mantuk mendengar cerita pak MAD akhirnya ikut terharu dengan kejadian luar biasa yang dialami pak MAD ini. Berkali-kali kuucapkan takbir atas kejadian luar biasa ini.
“Sejak saat itu jika ada undangan acara yang ada bacaan Diba’ dari tetangga, saya selalu berdiri dari awal hingga akhir acara. Ini adalah nadzar atas kesembuhan kelumpuhan saya. Saya selalu menangis jika melantunkan syair Diba’ ini. Teringat kejadian luar biasa yang menimpa saya” kata pak MAD.
Tidak berapa lama, terdengar panggilan untuk boarding pass. Para penumpang pesawat dipersilahlan menuju pesawat melalui pintu Ramp Way yang disediakan. Kami segera bergegas ke pesawat. Selama berjalan menuju ke kabin pesawat, pak MAD berjanji jika kami bertemu di madinah akan bersepakat untuk mengunjungi makam sang Idola, yakni baginda nabi MUHAMMAD SHOLLALLAAHU ALAIHI WA SALAM . Kami memang satu pesawat tapi beda kelompok. Aku yang UMROH paket 21 hari, beliau yang paket 8 hari.
SHOLLU ‘ALAN NABIYY MUHAMMAD!
Selamat berulang Tahun, ya Sayyidil Mustofa ( junjungan pilihan). Oh iya besok adalah 12 Robi’ul awal. HUT Rosululloh dan HUT saya. Kami hanya beda tahun. Wasalam.
[…] NEXT: BURUNG EMPRIT BERSHOLAWAT […]