KURANG 1 LOMBOK, PECAH NDASMU.

Oleh: Jon Ad Dabruz, Semprulnesia.

Saat ke UGD di sebuah RS, saya melihat ada kejadian aneh. Ada pasien kepala diperban. Sebut saja KANAPI. Mengenaskan. Kepalanya mirip mau pecah.

ulegan pak komaedi
ulegan batu alam merapi karya pak komaedi

Ketika saya tanyakan ke isterinya, dikatakan jika suaminya di pukul uleg uleg (ulegan) di sebuah warung rujak oleh teman satu perguruannya, sebut saja SUBALI. Gara garanya sepele: lombok/cabe nya kurang 1.

GIMANA CERITANYA?

Subali dan Kanapi adalah pengikut sebuah keyakinan Sluman Slumun. Aliran ini tumbuh tidak subur di negeri semprulnesia karena sangat kaku dalam beramal ibadah. Harus sesuai dgn tata cara yg dicontohkan rasul mereka: JON ad DABRUZ atau biasa disebut NABIJON oleh mereka. Jika beramal dan berbuat tidak seperti Nabijon, maka dianggap NGANEH ( mengada ada ). . Termasuk peraturan makan rujak.Orang indon biasa mengatakan sebagai bid-ah.

“Yu War, saya rujak lombok lombok 2” pesan Kanapi kepada bu Ninok Wariseman, penjual rujak.
“njih pak. Oh iya bapak satunya pesan rujak lombok berapa?”
“Saya lombok 3, seperti Nabijon. Selalu dahar rujak lombok 3”

“Sebentar, bentar!..Nabijon itu kalo dahar rujak selalu lombok 2. Demi Sang Saprol! ( sang Saprol kalo di Indon adalah Tuhan YME )”, jawab Subali.

“Tidak bisa! Rujak lombok 2 adalah Nganeh. Nabijon tidak pernah mencontohkan. Jangan bawa bawa sang Saprol. Ini salah! Sesat!” Kanapi said.

“Umak ( bahasa halus untuk “anda”) imam besar di propinsimu kok berani beraninya membelokkan agama sang Saprol lewat Nabijon. Riwayat yai mukidi, dari yai markuwat, dari yai ngatemo, bahwa Nabijon kalau marung rujak bersama sama murid selalu berlombok 2″, bantah Subali.

“itu dalil palsu, hai imam Subali! Riwayat lombok 3 lebih kuat. Ayas( saya) ada 12 dalil kuat jika Nabijon selalu dahar rujak lombok 3” kata Kanapi

“ngapunten, bapak bapak. Ini barang kilap ( bahan yg jadi perdebatan ). Nabijon tidak selalu dahar rujak lombok 2 atau 3 kok. Itu dawuh buyut saya. Mbah buyut saya adalah tukang rujak dijaman Nabijon. Demi Sang Saprol ini saya katakan” yu War ikutan menengahi.

“Aah sampeyan itu cuma tukang rujak, bukan pencerah. Diam saja kamu” bantah Subali.

“Wes Yu, buatkan saya rujak lombok 3 saja” kata Kanapi.

ulegan disambar dan “prak …prak”

Tiba tiba Subali meloncat dan merebut menyambar uleg uleg yu War yg tengah menggerus bumbu rujak. Dalam sekejap seketika subali memukuli kepala kanapi dgn ulegan tadi berkali kali sambil berkata “orang sesat darahnya halal”. “kletak”, “ctak”, “tok tok”, bunyi kepala dipukul ulegan.

Sementara Kanapi tidak siap melawan dan jatuh tersungkur. Darah mengalir mancur mancur. Warga melerai mereka. Urusan silup (polisi). Kanapi dibawa ke RS, subali dibawa ke penjara.

Seketika saya teringat dgn agama saya. Agama saya tidak kaku seperti mereka. Makan rujak bebas mau lombok berapa. Walau menurut kang kaderun saudara saya, rujak itu makanan bit-ah.

Dengar dengar ajaran sluman slumun di adopsi para radikalis di Indon. Tapi benar tidaknya, ini belum dibuktikan.

Wasalam.

Jika ada kesamaan nama dan perangai, saya minta maaf.

Penulis Kontributor

1 Response

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Post comment