YAA SAYYIDI DAN PA600 RUSAK ( BAG 2)

SEBELUMNYA…( BAG 1).

Sepanjang perjalanan, nampak jalan terasa lengang, sepi tidak seperti biasanya. Bahkan perempatan Pasar Nggedang pun juga nampak lengang. Padahal jam jam segini adalah jam – jam pulang kerja orang kantor dan orang pabrikan.

Tetapi BEJO diam saja dan menikmati perjalanan sambil membawa pak ISA ke daerah Nduren. Hingga akhirnya, sampailah pada titik yang diperintahkan oleh aplikasi.

BEJO nampak heran saja kenapa aplikasi ini bisa sampai akurat masuk ke dalam hutan kecil di desa Wono Legiman ini. Padahal jika dipakai akal sehat, tidak mungkin bisa menjangkau sebuah rumah di tengah rimbun pekarangan.

Jalan menuju rumah pun setapak dan tertutup pepohonan. Mustahil bisa terdeteksi oleh google map sekalipun. Sungguh aplikasi aneh, BEJO membatin.

“Sudah sampai bah” kata Jefri kepada pak ISA

“Alhamdulillah. Sudah sampai di ndalem romo yai Habib Yohan” kata pak ISA sambil turun dari motor BEJO dan melepas helm.

BEJO membatin: Habib Yohan? emang ada nama habib Yohan? perasaan di daerah kecamatan Duren/ nduren sekitaran sini hanya Kyai Maderup deh yang paling terkenal. Ini kok dibilang romo kyai? berarti Kyai besar dong? BEJO semakin heran dengan kejadian ini…

“Oh iya dek.Ini uangnya” kata pak isa sambil menyodorkan selembar uang baru 100 ribu. Masih wangi. Bau mesin Percetakan uang.

“Aduh mohon maaf bah, saya tidak ada uang kembalian 25 ribu. Saya cuman ada uang pecahan kecil 10 dan 5 ribu.Maksud saya kalau ada uang pas saja nggak papa bah” kata BEJO.

“Lho ..uang saya seratusan ribu semua dik” kaya pak ISA.

“Kalau begitu saya permisi cari tukar uang dulu ya bah, uangnya saya bawa dulu untuk saya tukarkan”

“Jangan dik. Sudah begini saja. Bagaimana kalau sampeyan saya carter untuk balik lagi ke kota tadi. Nanti saya tambahi lagi. Lagian saya sudah tidak bisa carter kendaraan lagi nih. HP nya kan mati” usul pak Isa.

BEJO terdiam sejenak. Kalau dipikir ya kasihan juga pak Tua ini. Kalau pulang pasti tidak bisa pesan ojek online maupun mobil online lagi. HP nya kan mati. Lagipula ia juga tidak punya uang kembalian untuk itu.

“Nggih pun bah. Njenengan kulo rantos mawon ( Baiklah abah, anda saya tunggu saja )” kata BEJO

“Lho. Ayo ikut saya ke guru saya. Siapa tahu ada barokah disana” pinta pak ISA.

“Wah. Nggak lah bah. Saya kotor. Nggak enak sama pak Kyai”

“Ah, kamu bisa saja. Yang dipandang itu hati yang kotor. Kalau baju kotor ya biar saja. Ayo” ajak pak ISA

Akhirnya BEJO mengikuti pak ISA untuk masuk ke sebuah rumah dekat dengan titik penurunan penumpang ini.

“Assalaamu’alaikum” pak ISA uluk salam.

“Wa alaikum salam” jawab sebuah suara dibalik ruangan.

Tidak seberapa lama, muncul sosok tinggi tegap, dengan wajah cerah tanda ahli sujud/ sholat, keluar dari sebuah kamar, tersenyum kepada mereka berdua tamu.

Pak ISA tiba tiba berlari ke arah tuan rumah, meraih tangan tuan rumah, menciuminya, dan memeluk sang tuan rumah sambil menangis tersedu – sedu. Sementara BEJO semakin heran dengan kejadian ini. Ini apa-apaan sih? Kok orang tua mencium tangan orang yang lebih muda, terus menangis? belum pernah BEJO ketemu kasus kayak beginian.

Sementara BEJO yang ikut menghampiri tuan rumah ini, hanya berjabat tangan saja seperti biasanya. Ia tidak kenal dengan tuan rumah, jadi ya santai – santai saja. Baginya cium tangan hanya kepada orang tua, mertua, dan guru – gurunya saja.

“Silahkan duduk” kata tuan Rumah mempersilahkan kepada tamu berdua. BEJO dan pak ISA segera duduk.

Ketika memperhatikan sekitar ruang tamu, BEJO mendadak kaget. Jam dinding di rumah tuan rumah menunjukkan pukul 15.20 . Padahal terakhir dia melihat jam di HP ya adalah 15.15. Masak perjalanan hanya 5 menit? Padahal jarak tempuh di aplikasi tadi seingat dia adalah 25kM. Mungkinkah 25 km ditempuh dalam waktu 5 menit? berarti naik motor 1 menit menempuh jarak 5 km? Ah gak masuk akal nih, BEJO membathin.

Karena penasaran, BEJO bertanya kepada habib YOhan, sang tuan rumah

“Permisi pak, ini jam-nya masih hidup kah?” tanya BEJO

“Masih mas. Ini jam baru. Dibelikan murid saya seminggu lalu” kata habib Yohan

Hmm…semakin aneh nih…

Pembicaraan lebih banyak disampaikan oleh pak ISA kepada tuan Rumah yang sedengar BEJO bernama habib Yohan

Selanjutnya:

yohan Indrawijaya

2 Responses

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Post comment